NIS :051/051.076
Nama : Aviqta Larasati
Kelas : Keperawatan-XI
Mata Pelajaran : (KKPI)
Kategori : (UTS KKPI SMK Kesehatan Surabaya Semester 1)
Materi: : "KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT"
Guru Pembimbing : Pak. Rudiono S.ST
" KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT "
Nama : Aviqta Larasati
Kelas : Keperawatan-XI
Mata Pelajaran : (KKPI)
Kategori : (UTS KKPI SMK Kesehatan Surabaya Semester 1)
Materi: : "KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT"
Guru Pembimbing : Pak. Rudiono S.ST
" KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT "
·
SISTEM YG BERPERAN
Pengaturan kebutuhan cairn dan elektrolit alam tubuh
diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal.
1. Ginjal
fungsi ginjal yakni sebagai pengatur
air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam
basa darah, dan pengaturan eksresi bahan buangan atau kelebihan garam.
2. Kulit
Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang
disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriolakutan dengan
cara vasodilatasi dan vasokontriksi.
Banyak darah yang mengalir melalui pembuluh darah
dalam kulit mempengaruhi jumlah keringat yg dikleluarkan. Proses pelepasan
panas kemudian dapat dilakukan dengan cara penguapan, cara konduksi yaitu
pengalihan panas ke benda yang disentuh, dan cara konveksi yaitu emngalirkan
udara yang panas ke permukaan yang lebih dingin.
3. Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan
dengan menghasilkan insible water loss ± 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan
terkait dengan respon akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan
(keammpuan bernapas),misalnya orang yang melakukan olah raga berat.
4. Gastrointestinal
Berperan dalammengeluarkan cairan melalui proses
penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisinormal, cairan yang hilang dalam
sistem ini sekitar 100-200 ml/ hari.Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan
dapat melalui mekanisme rasa hausdikontrol oleh sistem endokrin (hormonal),
yakni: anti diuretik hormon (ADH), sistemaldosteron, prostaglandin, dan
glukokortikoid.
·
Sistem endokrin (hormonal)
1. ADH
(anti diuretik hormon)
Hormon
ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
2. Aldosteron
Hormon
ini disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal dan berfungsi pada
absorbsi natrium. Proses Pengeluaran
aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan
sistem angiotensin renin.
3. Prostaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang terdapat pada
jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi
uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam
lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
4. Glukokortikoid
Hormon
ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yangmenyebabkan
volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
·
Kebutuhan
Cairan Tubuh bagi Manusia
Persentase cairan tubuh:
1. BBL
sekitar 75% dari total BB
2. Dewasa
57% dari total BB
3. Wanita
dewasa 55% dari total BB
4. Dewa
satua 45% dari total BB.
5. Jika
lemak dalam tubuh sedikit, maka cairantubuh pun lebih besar
·
Cara
Perpindahan Cairan
1. Difusi
Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam
cairan, gas, atau zat padat secara bebas atau acak.
2. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni
(seperti air) melalui membran semipermeabel, biasanya terjadi dari larutan
dengan konsentrasi yang kurang pekat kelarutan dengan konsentrasi lebih pekat,
sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedangkan
larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
3. Transport
aktif
Transport aktif merupakan gerak zat yang akan
berdifusi dan berosmosis yang memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran
energi untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus memran sel (Potter,
1997).
·
Gangguan/Masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan
1. Hipo volume atau dehidrasi
Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan
derajatnya:
a. Dehidrasi
berat.
§ Pengeluaran/kehilangan
cairan 4-6 L.
§ Serum
natrium 159-166 mEq/L.
§ Hipotensi.
§ Turgor
kulit buruk.
§ Oliguria.
§ Nadi
dan pernapasan meningkat.
§ Kehilangan
cairan mencapai > 10% BB.
b. Dehidrasi
sedang
§ Kehilangan
cairan 2-4 1 atau antara 5-10% BB.
§ Serum
natrium 152-158 mEq/L.
§ Mata
cekung.
c. Dehidrasi
ringan, dengan terjadinya kehilangan cairan mencapai 5% BB atau1,52
2. Hipervolume atau overhidrasi
Manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan
yaitu:
a. hipervolume
(peningkatan volume darah) dan
b. edema
(kelebihan cairan pada interstisial).
Keadaan hipervolume dapat menyebabkan pitting edema,
merupakan edema yang berada pada darah perifer atau akan mencekung setelah
ditekan pada daerah yang bengkak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar