Selasa, 02 Oktober 2012

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


NIS                     :051/051.076
Nama                  : Aviqta Larasati
Kelas                   : Keperawatan-XI
Mata Pelajaran     : (KKPI)
Kategori               : (UTS KKPI SMK Kesehatan Surabaya Semester 1)
Materi:                 : "KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT"
Guru Pembimbing : Pak. Rudiono S.ST

                                        " KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT "


·       SISTEM YG BERPERAN
Pengaturan kebutuhan cairn dan elektrolit alam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal.

1.   Ginjal
fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan pengaturan eksresi bahan buangan atau kelebihan garam.


2.   Kulit
Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriolakutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi.
Banyak darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit mempengaruhi jumlah keringat yg dikleluarkan. Proses pelepasan panas kemudian dapat dilakukan dengan cara penguapan, cara konduksi yaitu pengalihan panas ke benda yang disentuh, dan cara konveksi yaitu emngalirkan udara yang panas ke permukaan yang lebih dingin. 

3.   Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insible water loss ± 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respon akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan (keammpuan bernapas),misalnya orang yang melakukan olah raga berat.

4.   Gastrointestinal
Berperan dalammengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisinormal, cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/ hari.Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa hausdikontrol oleh sistem endokrin (hormonal), yakni: anti diuretik hormon (ADH), sistemaldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid. 


·       Sistem endokrin (hormonal)

1.   ADH (anti diuretik hormon)
          Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. 

2.   Aldosteron
          Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal dan berfungsi pada absorbsi natrium. Proses Pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin renin. 

3.   Prostaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.

                   4.   Glukokortikoid
          Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yangmenyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.

·       Kebutuhan Cairan Tubuh bagi Manusia

Persentase cairan tubuh:
1.   BBL sekitar 75% dari total BB
2.   Dewasa 57% dari total BB
3.   Wanita dewasa 55% dari total BB
4.   Dewa satua 45% dari total BB.
5.   Jika lemak dalam tubuh sedikit, maka cairantubuh pun lebih besar 

·       Cara Perpindahan Cairan

1.   Difusi
Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat padat secara bebas atau acak. 

2.   Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air) melalui membran semipermeabel, biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat kelarutan dengan konsentrasi lebih pekat, sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya. 

3.   Transport aktif
Transport aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus memran sel (Potter, 1997).

·       Gangguan/Masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan

1.   Hipo volume atau dehidrasi
Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya:
a.   Dehidrasi berat.
§  Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 L.
§  Serum natrium 159-166 mEq/L.
§  Hipotensi.
§  Turgor kulit buruk.
§  Oliguria.
§  Nadi dan pernapasan meningkat.
§  Kehilangan cairan mencapai > 10% BB.
b.   Dehidrasi sedang
§  Kehilangan cairan 2-4 1 atau antara 5-10% BB.
§  Serum natrium 152-158 mEq/L.
§  Mata cekung.
c.    Dehidrasi ringan, dengan terjadinya kehilangan cairan mencapai 5% BB atau1,52  

2.   Hipervolume atau overhidrasi
Manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu:
a.   hipervolume (peningkatan volume darah) dan
b.   edema (kelebihan cairan pada interstisial).
Keadaan hipervolume dapat menyebabkan pitting edema, merupakan edema yang berada pada darah perifer atau akan mencekung setelah ditekan pada daerah yang bengkak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar